Rabu, 11 April 2012
Tombak
Tombak ini berad di dalam Museum benda-benda kuno. Tombak ini digunakan oleh para prajurit untuk berperang dengan tujuan memperluas daerah kekuasan.
Bangsal Pringgondani
Gamelan Degung dari Banten
Gamelan Degung ini berasal dari banten yang di buat pada tahun 1426. Gamelan ini di bunyikan hanya pada acara-acara keagamaan tertentu. Gamelan ini terdiri dari beberapa alat musik tradisional.
Gendewa dan Panah
Gendewa adalah butsir untuk memenanah. dahulu Gendewa dan panah ini digunakan oleh para pengawal dan para prjuri untuk berperang dan menjaga kearton kasepuhan.
Pendopo utama
Kembang Kali Jaran
Arsitekstur ini dipengaruhi oleh budaya tionghoa oleh karena itu di dominasi oleh warna merah dan emas. Kembang Kali Jaran menggambarkan kenegaraan.
Buk Bacem
Buk Bacem merupakan pintu gerbang untuk masuk ke keraton melalui pintu sebelah barat dan ke langgar alit. Disini terdapat arsitektur tionghoa karena terdapat piringan-piringan kecil dari dinasti ming.
Bangsal Prabayaksa
Bangsal Prabyaksa terletak di sebelah utara bangsal Panembahan. Dahulu Bangsal Prabayaksa digunakan untuk tempat perundingan para raja-raja . Sebenarnya di bangsal prabayaksa terdapat kursi dan meja yamg berumur 400 tahun.
Tandu Garuda Mina
Patung Macan
Di halaman depan keraton Kasepuhan terdapat dua patung macan. Patung Macan ini melambangkan Prau Siliwangi.
Bangsal Panembahan
Bangsal Panembahan hanya digunakan sebagai tempat istirahat raja. Sejak keraton kasepuhan ini di bangun, bangsal panembahan sama sekali belum pernah di renovasi karena di anggap sakral. Di tempat tidurnya di hias dengan tirai-tirai berjumlah 9 buah yang memiliki arti 9 wali ( walisongo).
Kereta Singa Barong
Lukisan Prabu Siliwangi
Los Gajah Nguling
Bangsal Los Gajah Nguling di buat oleh raja Fengsuy, Gajang Nguling mempunyai arti gajah yang sedang berbunyi karena kalau gajah sedang berbunyi, belalainya akan diangkat dan posisi belalainya nyerong. bangunan ini agak nyerong, menghadap kiblat, dan antara pintu depan dan belakang tidak lurus. Menyerongnya bangunan ini memilki arti kalau kita sedang berada di posisi atas atau puncak (hal baik) harus selalu lihat ke bawah, bangunan ini mengahap kiblat memiliki arti kalau kita harus selalu ingat kepada sang pencipta dan antara pintu depan dan belakan tidak lurus itu agar apabila rezeki masuk itu tidak akan cepat pergi lagi rezekinya.
Langgar Alit
Langgar alit berada di pintu masuk sebelah selatan keraton. Langgar Alit digunakan untuk ritual keagamaan seperti pada malam satu suro dan juga digunakan untuk tadarus pada bulan puasa. Tiang-tiang di bangunan ini di pasang tahun 1420 tapi walaupun begitu masih tetap kokoh.
Pintu Masuk Keraton Kasepuhan
Keraton Kasepuhan di dirikan tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan gunung Jati). Dulu Keraton kasepuhan Bernama Keraton Pakungwati. nama Pakungwati berasal dari nam Ratu Dewi Pakungwati, beliau adalah salah satu istri dari Sunan Gunung Jati. Karena sesuatu hal nam Keraton Pakunwati diganti menjadi Keraton Kasepuhan. Kerato Kasepuhan memiliki lebar keseluruhan 25 hektar yang di kelilingi oleh tembok yang di bangun tanpa menggunakan semen (kuta kosod), batu-batu itu di lekatkan dengan menggunakan campuran gula aren, kapur sirih dan getah-getahan.
Langganan:
Postingan (Atom)